Tuesday, April 21, 2009

Bagaimana kegiatan non-profit dapat menggunakan social media di Internet dengan maksimal ?

Diskusi Jumatan di AngkringanHotspot

Social Media dan Aktivitas Non Profit
Dunia Online sedang ‘hip’ di Indonesia, beberapa tahun terakhir ini. Sekitar tahun 2001-2002, awalnya mungkin blog adalah salah satu layanan online yang cukup digemari, sampai saat ini blog masih menjadi pilihan untuk menampung ekspresi kita di dunia online. Mulai dari menulis pemikiran, berbagi pengalaman, memperkuat jaringan dengan munculnya komunitas blogger yang kian beragam.

Beberapa dari kegiatan nge-blog, melakukan aktivitas yang strategis menjawab kebutuhan masyarakat, misalnya blogger for bangsari, sebuah kegiatan mendorong anak putus sekolah untuk melanjutkan sekolah dengan memelihara kambing, ada gerakan 1000 buku yang mengumpulkan buku untuk diserahkan ke sekolah-sekolah, ada coin a chance yang mengumpulkan receh untuk mendukung anak putus sekolah kembali menikmati hak-nya, serta blogger peduli- bentuk tanggap darurat blogger ketika ada bencana. Cukup menarik bukan? Bahkan komnas perempuan di website-nya mulai mengakomodasi blog, walaupun stagnan. Program peduli perempuan juga memiliki blog sebagai bentuk fundraising.

Selain blog, ada facebook sebagai social networking- yang seringkali diplesetkan social not(working), saking kecanduannya orang-orang berjejaring, saling sapa, update status dan nge-tag foto atau note. Banyak beberapa pegiat non-profit yang aktif di facebook, mulai dari mengabarkan kegiatan, update isu terkini (bahkan lebih cepat dari berita di televisi), dan menulis note untuk dikomentari bahkan diskusi, mencari dukungan untuk petisi sampai fundraising.

Di social media, ada twitter yang ampuh (sejauh pengalaman saya) untuk mengamati perkembangan informasi global, tentang apa yang menjadi ketertarikan kita, misalnya non-profit, lingkungan, pembangunan, anti kemiskinan. Sejauh ini twitter menjadi bagian dari cara fundraising beberapa lembaga di Amerika maupun Eropa, biasanya dilengkapi dengan flickr dan myspace, sejauh ini WWF dan lembaga penyayang flora fauna lainnya, menggunakan twitter sebagai sarana kampanye dan fundraising, begitu juga Oxfam dan Kiva.

Plurk dan Koprol (Indonesia) adalah bentuk social media lainnya yang menurut saya kuat pada ‘merekatkan komunitas’ , meskipun kadang tret kita dikomentari asal, sebenarnya dalam proses member komentar ada proses advokasi terhadap isu yang mau disebarkan, tetapi dengan bahasa yang berbeda. Misalnya untuk melek terhadap jenis kekerasan terhadap perempuan, tidak mungkin langsung bicara ‘stop kekerasan terhadap perempuan’, biasanya mulai dari hal yang sifatnya personal: soal pacar misalnya.
Bagaimana kita yang beraktivitas di kegiatan non-profit dapat menggunakan social media ini dengan maksimal? Dengan keunggulan masing-masing media, proses kampanye informasi, mengumpulkan uang ‘recehan’, bisa didapat untuk kepentingan nonprofit atau bahasa keren-nya social marketing, prinsipnya hampir sama dengan marketing untuk profit: memberi info, berbagi, berkomunitas dan tentunya ini bukan soal satu dua hari anda mencapai tujuan, kuncinya menemukan ‘crowd’ yang tepat, dengan isu yang dikemas ‘manis’. Mari berbagi dengan kami di diskusi angkringan hotspot tentang hal tersebutl

Pembicara
Sofia Kartika , bekerja di Jaringan Perempuan dan beberapa kali telah menggunakan internet sebagai social marketing isu perempuan

Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Jumat 24 April 2009
Jam : 19.00 – 21.00 WIB
Tempat : Beranda Angkringanhotspot - Jl. Palagan Tentara Pelajar Km 9 (2 Km di sebelah Utara Hotel Hyatt) Kamdanen, Sarihardjo, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

Siapa yang diharapkan hadir di acara ini :• Pelaku/pegiat kampanye/sosial marketing di NGO/LSM
• Individu yang ingin mengkampanyekan isu dengan menggunakan media internet
Hasil Yang Diharapkan setelah mengikuti Diskusi ini :
• Bisa menggunakan facebook, plurk, twitter, web dan yang lain berhubungan dengan Internet serta dunia IT untuk kegiatan kampanye/social marketing di lembaga masing-masing
• Bisa mengembangkan berbagai macam fasilitas yang ada di dunia IT untuk mengkampanyekan isu yang ingin di sampaikan

Biaya• Diskusi Gratis Tis
• Minum atupun snack/makan selama diskusi di angkringanhotspot ditanggung masing-masing peserta

Pertanyaan ataupun kontak person pelatihan
Ferri Iskandar ; ferriisk@yahoo.com, facebook : angkringanhotspot@gmail.com Web : www.angkringanhotspot.com

No comments: