Sunday, November 30, 2008

Musim Hujan Angkringanhotspot Menyediakan Teras Permanen






Ya .. selama beberapa waktu selama musim hujan ini, pengunjunga angkringanhotspot akan mengalami "misbar" Gerimis Bubar ...... karena pada dasarnya yang dijadikan tempat nongkrong adalah lapangan terbuka yang beratapkan langit.

Nah agar hal tersebut tidak terjadi lagi... www.thetrekkers.com yang halaman depan dan sampingnya menjadi tempat menggelar angkringanhotspot ini membangun teras anti hujan. Sehingga jika hujan datang gak terjadi lagi peristiwa Gerimis Bubar

Silahkan datang dan nikmati suasana angkringanhotpsot

Ada Tungku Thai di Angkringan Hotspot




Ya sudah hampir 2 minggu ini angkringanhotspot telah menggunakan tungku thai yang diproduksi oleh JKTI/YDD Yogyakarta.

Hasilnya adalah memuaskan bagi pemasak di angkringahotspot, makanan cepat mateng terutama air untuk menyeduh berbagai macam minuman yang disediakan di angkringanhotspot.

Sejarah Tungku Thai

Namanya memang Thai Bucket Improved Stove atau tungku Thai yang sudah ditingkatkan kinerjanya. Kenapa Thai? Karena tungku ini memang dibuat dan didesain di negara Thailand.

Desain tungku Thai ini diklaim sebagai hasil dari testing tungku berbahan bakar arang yang paling lengkap yang pernah ada. Dari semua jenis tungku arang di seluruh negri Thailand di bawa ke laboratorium untuk dites dan data dari hasil tes tersebut dianalisa untuk dapat menciptakan sebuah tungku arang dengan hasil yang optimal dengan kriteria tungku satu lubang, tetapi bisa digunakan untuk beragam ukuran panci dan wajan. Syarat lain yang dimasukan dalam desain adalah mudah dibuat dan murah. Pada awal promosi dan demonstrasi tahun 1984, terbukti 400 pemakai tungku arang baru ini menyatakan tertarik dan suka dengan tungku ini.

Pada tahun 1986, tungku ini mulai diproduksi secara pabrikan oleh sebuah pabrik yang merupakan gabungan dari para pembuat tungku tradisional dan kelompok masyarakat perajin lainnya. Sejumlah 10.000 tungku sudah disebarkan di masyarakat dan dipakai. Selanjutnya tungku baru ini beredar di masyarakat dan selang waktu lima tahun setelah produksi awal, lebih dari 1.000.000 (satu juta) tungku sudah dipasarkan. Dukungan pemerintah melalui program penyuluhan dan promosi yang dilakukan oleh departemen energi Thailand ikut membantu kesuksesan program penyebaran tungku ini.

Keberhasilan penyebaran tungku arang ini tentunya tidak hanya disebabkan desain yang baik dan efisien melainkan juga karena dukungan promosi dan penyebaran yang cukup baik.

Keberhasilan ini rupanya dilihat oleh beberapa organisasi di negara lain dan diadopsi. Pelatihan cara pembuatan dengan mendatangkan pelatih dari Thailandpun dilakukan. CFSP atau Cambodia Fuelwood Saving Project, Sebuah organisasi yang bergerak dalam program tungku di Kamboja juga ikut mengadopsi tungku ini. Hasilnya ternyata cukup berhasil baik. Meskipun model dan desainnya hampir sama dengan tungku arang tradisional yang ada, tetapi demo serta pengalaman pemakai langsung menunjukkan bahwa kinerja tungku dari Thai ini memang lebih baik dari tungku yang ada. Laos melalui organisasi PADEK, juga ikut mengadopsi tungku ini.

Yayasan Dian Desa Yogyakarta, melalui seksi energinya Bekerja sama dengan Jaringan Kerja Tungku Indonesia (JKTI) dan ARECOP (Asia Regional Cookstove Program) ikut mengadopsi tungku dari Thailand ini. Pelatihan awal tungku ini sudah dilakukan di perajin tungku tradisional di Dusun Keragilan, Desa Donorejo, Kec. Mertoyudan Kab. Magelang JATENG. Sudah ada beberapa tungku yang sudah di bakar, tetapi belum dilakukan produksi masal. Hasil sementara baik dari jenis tanah dan cara pembakaran menunjukkan hasil yang cukup baik dan banyak perajin disekitar berminat untuk ikut memproduksi

sumber :Penulis : robith http://tungku.or.id/ina/?pilih=lihatberita&beritaid=75&kategori=9

Friday, November 14, 2008

Dubes AS: Angkringan Is Good


Dubes AS: Angkringan Is Good
Alfian Banjaransari - detikNews

Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat (AS) Dubes Cameron R Hume makan di angkringan Warung Wetiga, Jalan Langsat, Kebayoran baru, Jakata Selatan. Hume ternyata penyuka bakwan jagung. Ia pun tidak risih makan di pinggir jalan.

Dengan santainya, Hume menikmati panganan yang dijajakan di angkringan tersebut. Berbagai makanan seperti kacang rebus, bakwan jagung, ati ampela dan macem-macem sate tersaji di lapak angkringan. Pengunjung dapat dengan leluasa memilih menu yang mereka sukai.

"It is good," kata Hume, disela-sela acara sumbangan buku untuk komunitas blogger Bundaran Hotel Indonesia (BHI), Jumat (14/11/2008).

Menurutnya angkringan yang terdapat di Indonesia hampir sama dengan warung pinggir jalan di New York, tempat asalnya. Menurutnya di kota tersebut juga banyak warung-warung seperti angkringan."Yang seperti ini juga ada di New York, di sana itu ada yang namanya street food," katanya.

Menurut Hume, penduduk New York senang berjalan kaki. Jadi penduduknya senang
membeli makan di jalan. "Ketika pagi penduduk di sana biasa keluar lalu membeli kopi atau sarapan di pinggir jalan," katanya.

http://www.detiknews.com/read/2008/11/14/174956/1037171/608/dubes-as-angkringan-is-good

Tuesday, November 4, 2008

Tempat nongkrong bergaya khas kota Jogja

Tempat nongkrong bergaya khas kota Jogja ini menyuguhkan menu utama layaknya warung angkringan yang banyak kita dapati di kota Jogja.

Suasana cozy dipinggir jalan ini dapat dinikmati di Jl. Palagan Tentara Pelajar km 9 (2 km sebelah Utara Hotel Hyatt) Sarihardjo, Sleman, Yogyakarta, Indonesia.

http://event.web.id/news/index.php?option=com_content&task=view&id=1091&Itemid=2